Sejarah
awal Iron Maiden bermula dari hari natal yang berlangsung tahun 1975. Steve
Harris (bas) telah meninggalkan band sebelumnya yaitu Smiler.Kemudian Harris
ingin membentuk band yang namanya mengadaptasi dari The Man in The Iron Mask,
sebuah novel karya Alexandre Dumas. Dalam novel tersebut dikisahkan tentang
hubungan yang verbal alat penyiksa bernama Iron Maiden. Harris lalu menghubungi
penyanyi Paul Day yang telah dimotivasi olehnya sebagai sumber energi penuh
karisma di panggung. Namun tak lama kemudian posisinya digantikan oleh Dennis
Wilcock, seorang penggemar Kiss. Teman Wilcock yaitu Dave Murray diundang untuk
bekerja sama. Sementara di band itu telah memiliki duo gitaris Dave Sullivan
dan Terry Rance. Mereka frustasi membiarkan Harris secara temporer merombak
band di tahun 1976. Sebelumnya, grup ini mengalami reformasi setelah peran
gitar dipegang oleh Dave Murray. Hingga akhirnya Steve Harris dan Dave Murray
menjadi personel tetap di Iron Maiden.
Namun
pada tahun 1977, Iron Maiden kembali merekut gitaris lainnya yaitu Bob Sawyer.
Ketegangan sempat muncul ketika terjadi perpecahan antara Murray dengan
Wilcock. Murray marah setelah tahu bahwa persoalan dengan Wilcock itu didorong
Harris untuk membakar kerjasama kedua gitaris yaitu Murray dan Sawyer. Sayang,
formasi kembali berubah saat tampil di panggung kecil di Bridgenhouse pada
bulan November 1977 dengan melibatkan Tony Moore pada kibor, Terry Wapram pada
gitar, dan drummer Barry Purkis setelah sebelumnya dijabat Ron Matthews,
merupakan formasi yang dibentuk Harris, termasuk melibatkan Dave Murray dan
Doug Sampson sebagai drummer.
Pada
tahun 1978 merupakan kesempatan untuk melihat aksi vokalis baru Paul Di'Anno di
Pub Red Lion kawasan Leytonstone. Steve Harris telah mengatakan bahwa kualitas
vokal Paul adalah minim, akan tetapi semua orang pasti akan mengatakan bahwa
dia penyanyi dengan aksi yang baik. Setelah bermain selama dua - tiga tahun,
dunia rekaman mulai dilirik. Namun pada tahun baru 1978 band ini telah merekam
EP. Judul EP tersebut adalah The Soundhouse Tapes yang menyajikan empat lagu,
hingga EP tersebut terjual hingga 5000 copy dalam seminggu. Komposisi
"Prowler" di EP tersebut menduduki posisi pertama di Neal Kay's Heavy
Metal Soundhouse Chart melalui Majalah Sounds. Penampilan mereka yang pertama
di dunia rekaman juga termuat dalam album kompilasi Metal for Muthas yang
dirilis pada tanggal 15 Februari 1980. Pada album itu mereka menyisipkan
dua lagu versi awal dari lagu "Sanctuary" dan "Wrathchild".
Lagi-lagi
di tubuh grup terjadi pergantian personel. Dave Murray akhirnya, harus kehilangan
teman gitarisnya pada tahun 1978. Beruntung Paul Cairns menjadi rekan gitaris
mulai tahun 1979. Namun tak berlangsung lama karena saat akan masuk ke studio,
Cairns memilih hengkang. Posisinya, lalu digantikan oleh Dennis Stratton.
Semula mereka akan mengajak teman masa kecil Murray yaitu Adrian Smith. Namun
Smith saat itu masih sibuk dengan keinginannya membentuk band bernama Urchin.
Kemudian posisi drummer yang semula dipegang Doug Sampson, digantikan oleh
Clive Burr (dibawa oleh Stratton). Pada bulan Desember 1979, Iron Maiden mulai
menandatangani kontrak rekaman dengan EMI. Hingga akhirnya, pada tahun 1980
merilis album berjudul Iron Maiden.
Album
pertama ini mampu menduduki posisi ke-4 di Inggris dalam minggu pertama saat
dirilis. Dan sejak saat itu mereka dijuluki sebagai The New Wave of Brittish
Heavy Metal. Album banyak menghasilkan beberapa lagu favorit yaitu
"Running Free", "Transylvania", "Phantom of The
Opera", dan "Sanctuary". Sayang, hanya dirilis di Inggris,
sementara di Amerika dirilis belakangan. Lagu "Running Free" dibuka
dengan hentakan drum Clive dalam irama swing rock up tempo sepanjang 2 bar,
kemudian disusul dentaman bas Harris sepanjang 4 bar. Setelah Paul memberi aba2
muncul genjrengan gitar dari Murray sepanjang 2 bar hingga vokal Paul masuk ke
bagian verse. Pada bagian reffrain kedua muncul harmonisasi vokal lalu di
bagian jeda Murray menunjukkan kecepatan bermain gitarnya, selain rif2 gitar
yang dibangun Stratton berselingan dengan genjrengan gitar dari Muray. Kemudian
pada lagu "Transylvania" dibuka dengan permainan patern gitar nan
rapat dari Murray yang berselingan dengan dentaman bas Harris dan hentakan drum
Clive. Kemudian musik pada lagu ini meluncur dalam irama swing rock mid tempo.
Komposisi "Phantom of The Opera" dibuka dengan permainan gitar Murray
yang seolah memainkan nada2 pentatonik mirip nada-nada pentatonik Jawa
sepanjang 4 bar, kemudian disusul dengan permainan gitar Stratton yang
berlanjut ke pola musik berirama swing rock up tempo. Saat vokal Paul masuk dibagian
verse berunision dengan permainan gitar Murray. Pada lagu "Sanctuary"
dibuka dengan rif2 gitar yang mencoba mengingatkan pada intro lagu
"Burn" nya Deep Purple termasuk hentakan irama musiknya yang
berbirama 2/4 up tempo.
Usai
merilis album pertama itu, mereka langsung menggelar tour dan sempat menjadi
band pembuka konser Kiss dalam Unmasked Tour's European. Mereka juga menjadi
band pembuka konser Judas Priest. Setelah menggelar tour tersebut Stratton
memilih mengundurkan diri dari grup dan posisinya digantikan oleh Adrian Smith
pada bulan Oktober 1980. Bersama Smith, Iron Maiden merilis album kedua pada
tahun 1981 berjudul Killers. Album ini berisi beberapa track yang ditulis saat
penggarapan album pertama. Karena kelebihan materi itu, kemudian dengan
lagu-lagu yang telah disiapkan digabungkan dengan beberapa lagu yang digarap
saat tour. Hanya dua lagu yang benar-benar baru dan ditulis saat penggarapan
album yaitu "Prodigal Son" dan "Murder in The Rue Morgue".
Lagu "Prodigal Son" dibuka dengan petikan gitar rhytm dari Smith
sepanjang 4 bar, kemudian diulang lagi sepanjang 4 bar dengan iringan hentakan
drum dari Clive. Lalu musik pada lagu ini mengalir dalam birama 6/8 yang
mengandalkan genjrengan gitar kedua gitaris itu, serta tentu saja dentaman bas
Harris. Sedangkan lagu "Murder in The Rue Morgue" dibuka dengan
petikan gitar Smith berdampingan dentaman bas Harris. Lalu Clive mulai
memainkan snare drumnya untuk memasukkan fil in yang mengarah pada irama slow
bit funk mengiringi drive2 gitar yang dibangun Murray. Saat vokal Paul masuk ke
bagian verse, pola musiknya berubah menjadi rock up tempo. Sayang, kerjasama
Paul tidak berlangsung lama di Iron Maiden. Akibat kecanduan drugs, meskipun
dia telah menciptakan demo untuk album Iron Maiden berikutnya, toh posisinya
kemudian digantikan oleh Bruce Dickinson dari Samson. Bruce mulai bergabung
dengan Iron Maiden setelah proses audisi di akhir tahun 1981.
Bruce
mulai terlibat rekaman bersama Iron Maiden pada tahun 1982 lewat album The
Number of The Beast. Album ini mampu menduduki posisi pertama di Inggris dan
diikuti dengan negara-negara lainnya. Album ini mengandalkan komposisi
"Children of Damned" yang dibuka dengan petikan gitar rhytm Smith
sepanjang 4 bar. Kemudian disusul dengan hentakan musik slow bit funk yang
diisi drive-drive gitar Murray sepanjang 2 bar hingga vokal Bruce masuk ke
bagian verse. saat masuk ke bagian bridge, pola musiknya berubah
melalui ketukan drum Clive yang mengarah pada irama rock up tempo. Lagu lain
dari album ini misalnya "Total Eclipse". Lagu ini dibuka dengan
hentakan musik slow bit funk dengan hiasan rif2 gitar Murray sepanjang 8 bar.
Kemudian disusul dengan patern bas Harris yang rapat melatari rif2 gitar Murray
sepanjang 6 bar. Lalu disusul dengan hentakan musik rock up tempo yang
mengiringi vokal Bruce di bagian verse. Gaya menyanyi Bruce pada lagu ini mirip
orang membaca puisi, seolah tanpa nada. Bagian jeda lagu ini menyanjikan irama
swing rock up tempo dengan diisi permainan gitar yang cepat dari Murray dan Smith
lalu masuk ke bagian bridge diiringi hentakan musik slow bit funk.
Untuk
kali kedua band ini menggelar tour dunia ke Amerika, Kanada, Jepang, Australia,
Jerman, dan Inggris. Dengan formasi terbaru tersebut yang diperkenalkan ke
publik Inggris, kemudian membawa mereka ke acara Reading Rock Festival pada
malam sabtu di bulan Agustus 1982. Sedangkan album mereka sendiri terus
mencetak sukses dan terjual hingga 14 juta copy di seluruh dunia. Sementara
tour The Number of The Beast di Amerika sempat memunculkan persoalan di
kalangan dunia politik Amerika. Mereka sempat dituduh sebagai penyebar ajaran
setan melalui lagu-lagunya. Para aktifis agama kemudian memprotes kehadiran
mereka. Persoalan lain adalah Bruce saat itu masih memliki legalitas yang rumit
dengan manajemen Samson, yang tidak diizinkan untuk menambahkan namanya dalam
deretan penulis lagu. Akan tetapi, dia masih bisa menambahkan sumbangan idenya
ke beberapa lagu seperti "Children of The Damned". "The
Prisoner" dan "Run To The Hills".
Persoalan
demi persoalan terus menyelimuti Iron Maiden beriringan dengan kesuksesan
mereka. Pada bulan Desember 1982, drummer Clive Burr memilih mengundurkan diri
karena terbentur dengan schedule tour dengan persoalan pribadinya. Posisinya,
kemudian digantikan oleh Nicko McBrain yang sebelumnya pernah bergabung dalam
Trust. Segera setelah itu, mereka melakukan perjalanan ke Bahamas untuk merekam
materi album di Compass Point Studio. Sepanjang tahun 1983 mereka merilis Piece
of Mind yang berhasil merangsek ke posisi 3 di Inggris, dan di Amerika berhasil
menduduki posisi ke-70 dalam Billboard 200. Album ini sekaligus menerbitkan
singel "Flight of The Icarus", dan "The Trooper".
Komposisi
"Flight of The Icarus" menyajikan irama rock mid tempo dengan hiasan
rif2 gitar Murray nan kental dan bagian reffrain lagu ini menyajikan
harmonisasi vokal nan manis. Nyaris mirip dengan "Perfect Stranger"
nya Deep Purple. Sedangkan "The Trooper" dibuka dengan permainan
gitar Murray sepanjang 4 bar dan berselingan dengan fil in drum Nicko. Lalu
disusul dengan hentakan musik rock up tempo yang beriring dengan permainan
gitar Murray lainnya sepanjang 8 bar. Tak lama kemudian vokal Bruce tanpa
iringan musik langsung masuk ke bagian verse dan berselingan hentakan musik nan
singkat, lalu pada verse kedua diiringi dengan hentakan musik rock up tempo.
Iron
Maiden terus menerus merilis album-albumnya. Dalam waktu setahun, mereka telah
merilis album baru berjudul Powerslaves di bulan September 1984. Album ini mengandalkan
lagu "2 Minutes to Midnight", "Aces High", dan "Rime
of The Acient Mariner". Lagu "2 Minutes to Midnight" dibuka
dengan kocokan rif2 gitar Murray sepanjang 8 bar yang berselingan dengan fil in
drum Nicko . Kemudian musik pada lagu ini berhiaskan rif2 gitar Murray mengalir
dalam irama rock up tempo termasuk saat mengiringi vokal Bruce. Komposisi
"Aces High" dibuka dengan permainan gitar sepanjang 8 bar yang
berselingan dengan fil in Nicko yang berunision dengan dentaman bas Harris.
Lalu musik lagu ini mengalir dalam birama 2/4 up tempo termasuk saat mengiringi
vokal Bruce di bagian verse. Saat akan masuk ke bagian reffrain terjadi vokal
yang bersahutan, namun ketika masuk ke bagian reffrain justru muncul
harmonisasi vokal. Sedangkan komposisi "Rime of Acient Mariner"
tampil dalam irama rock mid tempo dan gaya menyanyi Bruce sangat cepat sekali
di bagian verse. Komposisi "Rime of Acient Mariner" menjadi komposisi
terpanjang yang ditorehkan mereka saat itu. Mirip komposisi progresif rock atau
metal yang selalu menyajikan arransemen nan panjang.
Usai
merilis Powerslaves, mereka langsung menggelar tour yang mengusung tema World
Slavery Tour. Rangkaian tour ini bagi merupakan yang terbesar karena melakukan
193 show dan dilakukan lebih dari 13 bulan. Selain itu tour ini mampu
mengumpulkan jumlah penonton hingga 3,5 juta orang. Sebagai contoh saat
menggelar show di Long Beach, mampu mengumpulkan 54 ribu penggemarnya. Aksi
mereka dalam tour ini kemudian didokumentasikan dalam album Live After Death. Album
live ini menjadi album live dengan angka penjualan terbaik untuk kategori album
hard rock/ heavy metal live. Selain itu mereka juga tampil sepanggung dengan
Queen dalam Rock in Rio Festival dengan disaksikan 300 ribu penonton. Tour ini
secara physic termasuk mempromosikan live album mereka.
Setelah
merampungkan tour yang melelahkan, mereka sempat beristirahat sejenak. Namun
saat kembali menggarap materi album baru di tahun 1986, mereka mulai dengan
gaya yang berbeda. Melalui album Somewhere In Time mereka mengaku telah
kehilangan gagasan. Tema album ini sebelumnya adalah tentang petualangan,
kemudian berubah menjadi makhluk asing yang melakukan perjalanan. Selain itu
untuk kali pertama mereka menggunakan perangkat syntheziser bass dan gitar untuk
menghasilkan tekstur dan penempatan sound yang baik. Melalui pertimbangan yang
berbeda dari kebiasaan sound mereka sebelumnya, toh mereka mampu menerobos
chart di seluruh dunia. Khususnya melalui single "Wasted Years".
Komposisi ini dibuka dengan permainan gitar Murray yang menghasilkan nada2
klasik beriring dengan patern gitar Smith nan rapat dan hentakan hit hat ke
arah irama rock up tempo dari Nicko.
Pola
musik mereka yang cenderung mengandalkan eksperimen tersebut kemudian
diterapkan dalam album berikutnya berjudul Sevent Son of Seventh Son yang
dirilis pada tahun 1988. Eskperimen tersebut ditambahkan untuk menyajikan
konsep album dengan cerita tentang mitos anak yang memiliki kelebihan melihat
peristiwa masa datang. Untuk kali pertama, band ini menggunakan kibor pada saat
rekaman sebagai pengganti syntheziser gitar. Sambutan dan kritik diterima
mereka saat album ini dirilis. Album ini menjadi album kedua yang mampu
menduduki posisi puncak di Inggris. Selama Monster of Rock Festival di
Donington Park pada tanggal 20 Agustus 1988, mampu mengumpulkan penonton
sebanyak 107 ribu dan ini menjadi jumlah terbesar dalam sebuah sejarah festival
musik. Penampilan lain di festival ini adalah Kiss, David Lee Roth, Megadeth,
Guns N Roses, dan Helloween.
Pada
tahun 1990, dalam kurun 10 tahun mereka merilis singel yang dihasilkan dalam
The First Ten Years yang merangkum singel-singel mereka terdahulu termasuk
B-sides. Sebelumnya, pada tahun 1989 gitaris Adrian Smith merilis solo album
dengan bandnya bernama ASAP berjudul Silver and Gold. Kemudian aksi solo karier
juga dilakukan Bruce Dickinson bersama gitaris Janick Gers dengan merilis album
Tattooed Milionaire di tahun 1990.
Ternyata
tour yang berlangsung dari tahun 1988 - 1989 menjadi tour terakhir bagi Adrian
Smith bareng Iron Maiden. Posisi gitaris kemudian digantikan oleh Janick Gers.
Sehingga Iron Maiden dapat leluasa menyelesaikan album berikutnya yang dirilis
pada bulan Oktober 1990. Album tersebut adalah No Prayer For The Dying. Mereka
juga meluncurkan singel yang berhasil menembus posisi pertama yaitu singel
"Bring Your Daughter To The Slaunghter". Lagu ini aslinya, direkam
oleh Bruce untuk soundtrack A Nightmare On Elm Street 5 : The Dream Child. Lagu
yang dirilis tanggal 24 Desember 1990 ini dibuka dengan genjrengan gitar Gers
yang berunision dengan dentaman bas Harris serta hentakan drum Nicko lalu musik
lagu ini mengalir dalam irama rock up tempo. Hingga vokal Bruce masuk ke bagian
verse dengan gaya menyanyi mirip orang membaca puisi, mirip dengan ketika
membawakan lagu "Total Eclipse" di album The Number of The Beast
(1982). Kemudian pada bagian reffrain dinyanyikan dengan biasa. Bruce juga
menyisipkan gaya tertawa yang beraroma horor pada lagu ini.
Sementara itu komposisi "No Prayer For The Dying", tampil dalam irama slow rock yang menyajikan drive2 gitar Murray sepanjang 8 bar untuk intronya. Lalu vokal Bruce muncul di bagian verse yang berselingan dengan drive2 gitarMurray sepanjang 8 bar hingga masuk ke verse kedua. Kemudian diulang dengan drive2 gitar Murray sepanjang 8 bar dan 8 bar lagi seperti pada intro. Bagian jeda lagu ini menampilkan musik dengan tempo yang dipercepat dalam birama 2/4 dan tentu saja permainan gitar Murray dan Gers nan cepat penuh distorsi, sebelum akhirnya masuk ke bagian bridge.
Sementara itu komposisi "No Prayer For The Dying", tampil dalam irama slow rock yang menyajikan drive2 gitar Murray sepanjang 8 bar untuk intronya. Lalu vokal Bruce muncul di bagian verse yang berselingan dengan drive2 gitarMurray sepanjang 8 bar hingga masuk ke verse kedua. Kemudian diulang dengan drive2 gitar Murray sepanjang 8 bar dan 8 bar lagi seperti pada intro. Bagian jeda lagu ini menampilkan musik dengan tempo yang dipercepat dalam birama 2/4 dan tentu saja permainan gitar Murray dan Gers nan cepat penuh distorsi, sebelum akhirnya masuk ke bagian bridge.
Pada
tahun 1991 itu pula Bruce telah memberanikan diri tampil secara solo dalam
tour, sebelum akhirnya bergabung dengan rekan2nya di Iron Maiden untuk
menggarap album Fear of The Dark. Album Fear of The Dark dirilis pada tahun 1992
yang sangat menarik lantaran Iron Maiden akan merilis album ini dalam format CD
album daripada LP. Beberapa lagu sempat menjadi favorit para penggemar mereka
seperti "Afraid to Shoot Strangers". Lagu ini dibuka dengan petikan
gitar rhytm Gers yang bersanding dengan dentaman bas Harris sepanjang 8 bar,
kemudian vokal Bruce masuk ke bagian verse dalam hentakan musik berbirama 3/4.
Setelah melalui verse kedua kemudian muncul drive2 gitar Murray yang diiringi
hentakan musik slow bit funk sebelum akhirnya masuk ke bagian reffrain. Selain
itu, lagu "wasting Love" juga disukai para penggemar mereka. Lagu ini
dibuka dengan drive2 gitar Murray dalam irama slow bit funk sepanjang 8 bar,
kemudian disusul dengan petikan gitar rhytm Gers tanpa iringan alat musik lain
hingga vokal Bruce masuk ke bagian verse diiringi petikan gitar rhytm Gers ini.
Album Fear in The Dark juga meluncurkan singel yang berhasil menduduki posisi
ke-2 yaitu "Be Quick or Be Dead". Lagu ini tampil dengan konsep musik
speed metal dengan hiasan rif2 gitar Gers dan Murray. Album ini menjadi album
pertama yang menempatakan Gers sebagai penulis lagu, dan bukan merupakan
kolaborasi antara Harris bersama Bruce.
Seperti
biasa, mereka lalu menggelar tour ke beberapa negara seperti yang pertama
dilakukan di Amerika Latin. Kemudian mereka juga tampil dalam Monster of Rock
Festival serta di tujuh negara eropa. Penampilan kedua mereka adalah di
Donington Park yang dihadiri 80 ribu penonton dan kemudian didokumentasikan
dalam album serta video berjudul Live at Donington. Sayang, pada tahun 1993
Bruce memutuskan untuk mengundurkan diri dari grup. Namun dia telah menyepakati
kerjasama dengan Iron Maiden sebelum keluar dengan merampung dua live album
serta beberapa tour sisa. Pertama adalah album A Real Live One yang menyajikan
lagu-lagu dari tahun 1986 - 1992 dan dirilis pada bulan Maret 1993. Kemudian
yang kedua adalah A Real Dead One yang menyajikan lagu-lagu dari tahun 1980 -
1984 dan dirilis setelah Bruce mengundurkan diri. Salah satu show yang sempat
difilmkan oleh BBC adalah ketika Bruce tampil bareng Iron Maiden pada tanggal
28 Agustus 1993. Rekaman video ini kemudian dirilis dengan nama Raising Hell.
Pada
tahun 1994, Iron Maiden mengaudisi ratusan calon vokalis. Hingga kemudian Blaze
Bayley ditetapkan sebagai vokalis Iron Maiden yang baru menggantikan posisi
Bruce Dickinson. Dia berasal dari grup Wolfsbane. Blaze memiliki karakter vokal
yang berbeda dengan Paul maupun Bruce. Setelah dua tahun belum memproduksi
album, akhirnya album berjudul The X Factor dirilis pada tahun 1995. Album ini
merupakan yang hanya mampu menduduki posisi terrendah sejak tahun 1981. Album
ini menyajikan komposisi berdurasi 11 menit berjudul "Sign of The
Cross". Justru lagu ini durasinya mampu menyamai lagu lawas mereka berjudul
"Rime of The Ancient Mariner". Selain itu mereka juga menyodorkan
lagu "Man on The Edge" yang mengadaptasi dari cerita Film Falling
Down. Lagu ini dibuka dengan hentakan musik yang berselingan drive gitar
Murray, kemudian disusul dengan hentakan musik berbirama 2/4 yang up tempo
mengiringi vokal Blaze di bagian verse dan reffrain. Usai merilis album yang
hasilnya biasa-biasa itu, mereka lalu menggelar tour di tahun 1995 - 1996
dengan kawasan Israel serta Afrika Selatan sebagai tour awal mereka. Dalam tour
itu mereka merilis album kompilasi berjudul Best of The Beast yang berisi satu
singel terbaru berjudul "Virus". Lagu "Virus" dibuka dengan
petikan gitar Gers yang beriring dengan dentaman bas Harris dan bit2 hit hat
dari Nicko.
Perlahan-lahan
vokal Blaze masuk ke bagian verse dan terkadang berunision dengan hentakan drum
Nicko, dentaman bas Harris serta rif-rif gitar yang dimainkan Murray. Hingga
musik pada lagu ini mengalir dalam irama rock up tempo.
Mereka
baru merilis album baru pada tahun 1998 melalui album Virtual XI. Sayang, album
ini lagi-lagi harus berada di chart terrendah dan angka penjualannya tidak
sampai angka 1 juta copy di seluruh dunia. Mungkinkah Iron Maiden bakal
berakhir dengan dua album yang gagal di angka penjualan serta chart? Hingga
kemudian Blaze memilih hengkang dari Iron Maiden pada bulan Februari 1999.
Beberapa saat kemudian muncul kabar bahwa Bruce dan gitaris Adrian Smith akan
kembali memperkuat Iron Maiden. Sementara Gers masih tetap dipertahankan di
grup tersebut. Sehingga band tersebut memiliki tiga gitaris dan itu ditunjukkan
mereka saat menggelar tour reuni dalam The Ed Hunted Tour yang cukup sukses.
Tour ini diikuti dengan merilis greatest hits Ed Hunter sebuah video game
dengan menampilkan mereka sebagai mascotnya.
Kemudian
tiba waktu yang ditunggu para fans Iron Maiden, yaitu album baru reuni mereka.
Album tersebut dirilis pada tahun 2000 dengan judul Brave New World. Judul
album ini mengambil dari novel karya Aldous Huxley dengan judul yang sama.
Materi album ini benar-benar berbeda dengan kebiasaan Iron Maiden sebelumnya,
yaitu mengandalkan sound orkestrasi yang berasal dari perangkat kibor dan
nada-nadanya jauh lebih melodik. Sebagai contoh lagu "Ghos In The
Navigator" yang dibuka dengan nada-nada melodik melalui permainan gitar
Murray dan merupakan nada-nada dari bagian reffrain lagu itu. Atau pada lagu
"Blood Brothers" dibuka dengan dentaman bass Harris dan sound string
dari permainan kibor dari permainan Harris pula. Itu berarti pada lagu yang berbirama
6/8 ini, sistem rekamannya menggunakan sistem overdub. Mengingatkan dentaman
bas dan permainan kibor berbunyi pada saat yang sama. Tour dunia untuk
mempromosikan album ini juga digelar dan penampilan mereka paling akbar adalah
di acara Rock In Rio Festival yang berlangsung tanggal 19 Januari 2001 di
Brazil. Di acara tersebut mereka mampu mengumpulkan penonton hingga 250 ribu
orang. Penampilan mereka di acara ini kemudian didokumentasikan dalam video
yang dirilis bulan Maret 2002 dengan judul Rock in Rio.
Ketika
menggelar Give Me Ed Till I'm Dead Tour yang berlangsung di musim panas tahun
2003, mereka merilis album baru berjudul Dance of Death. Album ini justru
kembali meraup sukses di seluruh dunia. Mereka mencoba menawarkan konsep musik
yang kembali ke era awal seperti di album Peace of Mind atau The Number of The
Beast. Sebagai lagu andalan mereka memajang "Montsegur" dan
"Paschendale". Komposisi "Montsegur" menghadirkan pola
musik mereka yang condong ke irama swing rock up tempo dan tentu saja mengandalkan
rif2 gitar dari Murray, Gers, dan Smith. Pada bagian bridge lagu ini vokal
Bruce mampu menyatu dalam nada2 permainan gitar Murray. Sementara itu lagu
"Paschendale" dibuka dengan bit-bit hit hat yang menyajikan irama
prog rock mid tempo dari Nicko. Sementara Murray memainkan nada-nada klasik
yang seolah menyajikan scale lagu itu, termasuk ketika mengiringi vokal Bruce.
Kemudian lagu ini mengalir dalam irama slow bit funk yang berlamur sound rif2
gitar.
Album
ini kemudian disusul dengan tour yang mengusung nama Dance of Death World Tour
dan mereka tampil di muka 750 ribu penggemarnya dalam periode empat bulan
antara tahun 2003-2004. Di Amerika, Eropa, dan Jepang, tiket mereka telah ludes
terjual. Kemudian dalam penampilan di Westfalenhalle - Dortmund - Jerman,
sempat direkam dalam album live Death on The Road yang dirilis tahun 2005.
Album ini juga dirilis bersamaan dengan DVD nya. Lalu pada tahun 2005 mereka
menggelar tour memperingati 25 tahun album pertama mereka, Iron Maiden dan 30
tahun eksistensi mereka. Tour ini juga didukung dengan DVD Early Days yang
dirilis tahun 2004 yang didalamnya terdapat singel "Number of The
Beast" yang diarransemen ulang dan berhasil menduduki posisi ke-3 di
Inggris. Tour ini mampu mengumpulkan para penggemarnya dalam jumlah cukup
banyak, seperti misalnya saat mereka tampil di Ullevi Stadium - Swedia,
disaksikan sekitar 60 ribu penonton. Konser ini disiarkan secara langsung
melalui jaringan satelit dan disaksikan 60 juta pemirsa.
Tiga
tahun setelah merilis album Dance of Death, masih dengan formasi yang sama,
mereka merilis album berjudul A Matter of Life and Death pada musim panas tahun
2006. Pada album ini mereka berevolusi ke dalam format musik progressif rock,
dan banyak menumpahkan aspek heavy metal seperti halnya pada album - album
mereka di awal tahun 1980-an. Sebagai contoh komposisi "Different
World" yang pola musiknya mengingatkan pada pola musik mereka pada
album-album awal seperti di album Iron Maiden (1980) atau Killers (1981).
Sedangkan pola musik progressif rock bisa dijumpai pada komposisi "These
Colours Dont Run" yang menyajikan permainan gitar Murray - Smith mampu
bersinergi atau berunision dengan permainan bas Harris. Mereka langsung
menggelar serangkaian tour, termasuk merekam sessi live di album studio Abbey
Road, studio rekaman bersejarah yang merupakan tempat The Beatles merekam album
- albumnya. Sessi rekaman di Abbey Road ini berlangsung pada bulan Desember
2006 dan direkam dalam album Live From Abbey Road. Mereka juga tampil bersama
Natasha Bedingfield dan Gipsy Kings pada bulan Maret 2007 di Channel 4 Inggris
lalu dilanjutkan penampilan di Sundance Channel Amerika pada bulan Juni
2007.
Pada
tahun yang sama mereka merayakan 25 tahun sukses album The Number of The Beast
melalui tour yang dipadukan dengan promo album mereka terakhir. Sehingga tour
tersebut mengusung nama A Matter of The Beast. Aksi mereka dalam memperingati
album yang sukses itu dilakukan pada panggung2 musik festival kelas besar di
seluruh dunia. Pada aksi tersebut mereka membawakan lima lagu dari album A
Matter of Life and Death dan lima lagu dari album The Number of The Beast.
Selain itu untuk kali pertama mereka juga tampil di Dubai Desert Rock Festival
pada tahun 2007 di hadapan 20 ribu fans. Mereka juga untuk kali pertama tampil
di India dengan menggelar konser di Bangalore di hadapan 45 ribu penonton yang
memadati Bangalore Palace Grounds. Mereka juga tampil di Inggris di acara
Download Festival yang berlangsung di Donington Park untuk ke empat kalinya
dalam karir mereka. Lalu pada tanggal 5 September 2007, mereka berencana
menggelar Somewhere Back In Time World Tour yang baru terlaksana setahun
kemudian. Pola panggung disesuaikan dengan pola panggung mereka di tahun
1980-an. Tour tersebut untuk kali pertama digelar di Mumbai - India pada
tanggal 1 Februari 2008 dengan tampil di hadapan 30 ribu penonton. Tour ini
berlangsung di 21 kota dalam 24 konser dan menempuh perjalanan sepanjang 50
ribu mil serta mencarter pesawat Ed Force One.
Masih
di tahun 2008, tepatnya pada tanggal 12 Mei mereka merilis album kompilasi lagu
berjudul Somewhere Back in Time. Album ini berisi materi dari album pertama
hingga album Seventh Son of The Seventh Son (1988) serta sebagian materi Live
After Death. Pada tahun tersebut, mereka masih rajin menggelar tour di kawasan
Inggris bertempat di Twickenham Stadium hingga di melalui Peru, Venezuela,
India, dan berakhir di Florida pada tanggal 2 April 2009. Dalam tour tersebut,
mereka mampu mengumpulkan penonton terbanyak di Sao Paulo pada tanggal 15 Maret
2009 sebanyak 100 ribu penonton. Masih dalam suasana tour itu, pada tanggal 20
Januari 2009 mereka meluncurkan film dokumenter berjudul Iron Maiden - Flight
666. Film ini menggambarkan perjalanan tour mereka dalam Somewhere Back In Time
Tour yang berlangsung dari bulan Februari - Maret 2008. Film ini diproduseri
oleh Banger Productions dan dirilis di bawah label Universal Music Group di
Amerika dan EMI Records.
Melalui
wawancara radio dalam promo film Flight 666, drummer Nicko Mc Brain menyatakan
bahwa pada tahun 2009 tengah merampungkan album baru yang kemudian berjudul The
Final Frontier. Masih di tahun 2009, mereka diganjar penghargaan BRIT Awards
untuk Best Live Act. Sedangkan album The Final Frontier bakal dirampungkan pada
tahun 2010, kemudian disusul dengan tour dunia yang telah menjadi tradisi bagi
mereka. Ketika tengah sibuk menyelesaikan album The Final Frontier, pada bulan
Desember 2009 mereka mempersiapkan diri untuk tampil dalam Summer of 2010
Festival. Kemudian disusul dengan Sonisphere Festival di Inggris, lalu tampil
di Swedia, dan Finlandia. Acara Wacken Open Air di Jerman juga tidak mereka
lewatkan hingga acara Soundwave Festival yang berlangsung di Australia pada
tahun 2011.
Sementara
album The Final Frontier baru dirilis pada tanggal 16 Agustus 2010. Album ini
mengandalkan "Satellite 15" yang dibuka dengan sound efek gitar
kemudian disusul dengan permainan drum nan variatif cukup panjang dari Nicko.
Murray menyisipkan drive2 gitar sepanjang permainan drum nan variatif itu.
Ketika ketukan drum terhenti dan hanya menyisakan permainan gitar nan singkat,
vokal Bruce masuk ke bagian verse dengan iringan genjrengan gitar Gers. Setelah
melalui verse pertama, Nicko langsung memainkan bit2 yang berunision dengan
rif2 gitar dari Smith, sedangkan Murray masih asyik memainkan drive2 gitar
mengiringi vokal Bruce. Kemudian musik mereka mengalir dalam irama rock up
tempo.
Album
ini kemudian menduduki posisi pertama di 28 negara termasuk di Kanada.
Sedangkan di Amerika harus puas menduduki posisi ke-4. Namun akhirnya, album
ini mampu menduduki posisi puncak di 10 negara lainnya di bulan September 2010.
Termasuk menduduki posisi pertama selama tiga minggu dalam Billboard Hard Rock
Albums dan tiga minggu di posisi puncak dalam European Album Chart. Sementara
untuk tour, telah mereka lakukan sejak musim panas tahun 2010 di Amerika dan
Eropa. Tour ini juga berlanjut hingga tahun 2011 termasuk Indonesia salah
satunya sebagai negara yang masuk dalam jadwal tour mereka. Sedangkan tour ini
akan berakhir tanggal 6 Agustus 2011 di The O2 Arena - London.